Sosialisasi Sensus Pertanian (ST2023) dan FGD Publikasi Kabupaten Wonosobo Dalam Angka 2023

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh dinas/instansi/OPD selaku produsen data statistik sektoral. Selain itu hadir juga para camat di Kabupaten Wonosobo, yang nantinya akan berperan langsung dalam pelaksanaan ST2023.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Wonosobo Bapak Drs. One Andang Wardoyo, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya koordinasi antara produsen data dengan BPS agar dihasilkan data berkualitas yang nantinya akan dipublikasikan dalam Kabupaten Wonosobo Dalam Angka 2023. Beliau juga menyampaikan peran serta dan keterlibatan dinas/instansi/OPD dan juga para perangkat daerah dalam menyukseskan pelaksanaan ST2023.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan penyedia data statistik terbaik, yang diberikan kepada :

- Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan

- Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi

- Badan Kepegawaian Daerah

Dalam acara hari ini diselenggarakan juga diskusi panel dengnan tiga nara sumber yaitu dari BPS (Tri Wahyu Joko Pratomo, MMSI), Diskominfo (Ratna Sulistiyani, S.Kom, MM) dan dari Dispaperkan (Sidik Widagdo, S.Sos, M.Si) dan dipandu oleh Moderator Novi Hardianto, SST dari BPS kabupaten Wonosobo.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonosobo

Penyampaian materi tentang Data Statistik Sektoral Dalam Rangka Konsolidasi Data Publikasi Kabupaten Wonosobo Dalam Angka 2023.

Kabupaten Wonosobo Dalam Angka merupakan seri publikasi tahunan BPS Kabupaten Wonosobo yang menyajikan beragam jenis data yang bersumber dari BPS Kabupaten Wonosobo dan instansi lain. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan geografi dan iklim, pemerintahan, dan perkembangan kondisi sosial-demografi dan perekonomian di Kabupaten Wonosobo. Pentingnya Publikasi Kabupaten Wonosobo Dalam Angka diterbitkan: Menyediakan data dan informasi statistik baik data dasar maupun data sectoral, Mendukung tata kelola untuk Satu Data Indonesia.

Penyampaian materi tentang Sensus Pertanian 2023, Menuju Satu Data Pertanian Indonesia.

Sensus Pertanina 2023 atau yang kita kenal dengan ST2023 merupak sensus yang ke 7. Kegiatan pendataan ST2023 akan dilaksanakan pada tangga 1 Juni – 31 Juli 2023. Dukungan dan kolaborasi K/L/D, badan usaha, masyarakat, dan semua pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan ST2023 demi terwujudnya Data Pertanian Berkualitas dan Tata Kelola Data Pertanian Indonesia yang Terpadu untuk Pembangunan Pertanian Indonesia.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo

Penyampaian materi tentang “Membangun Data Statistik Sektoral dalam Mewujudkan Satu data Indonesia Tahun 2023”.

Latar belakang perlunya perbaikan tata kelola data pemerintah: sulitnya mencari data pemerintah, perbedaan data statistic antar instansi, kebutuhan akan data yang berkualitas, pengembangan SDM dan tata Kelola data.

Tahapan Penyelenggraan SDI. Diskominfo sebagai walidata, BPS sebagai Pembina data statistic, OPD sebagai produsen data statistic sectoral, harus berkolaborasi dalam menghasilkan data berkualitas.

Penyelenggaraan Satu Data Indonesia Tingkat Daerah yang telah dilakukan di Kabupaten Wonosobo. Forum Data mempunyai  tugas antara lain melaksanakan pertemuan Forum Satu Data Tahun 2021,  mempersiapkan rencana kebutuhan data sektoral Tahun 2021,  mengkomunikasikan pembatasan akses data, berkomunikasi dan berkoordinasi terkait metadata, melakukan koordinasi dengan instansi/pihak terkait dalam pelaksanaan Satu Data Informasi, menyediakan dan mengelola data sektoral sesuai dengan kewenangan dan lingkup tugasnya, melakukan verifikasi dan mempublikasikan data sektoral dan bertanggung jawab kepada Bupati. Arahan Strategis Rencana Aksi kepada Pemerintah

Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo

Penyampaian materi tentang “Pembangunan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten wonosobo”.

Di Wonosobo terdapat banyak komoditas Pertanian maupun Perkebunan antara lain, padi, jagung, kedelai, berbagai macam sayuran bisa tumbuh di Wonosobo, selain itu komoditas perkebunan, tembakau, kopi, kelapa dan tanaman rempah dan segala macam buah juga bisa tumbuh dengan baik seperti Carica ,durian, manggis, duku, salak.

Ketahanan Pangan (UU No.7/1996 tentang pangan) kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup: mutu, jumlah, aman, merata dan terjangkau.

Beberapa program yang telah berjalan dari Dispaperkan:

- Program Desa mandiri Pangan (DMP)

-  Kegiatan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

-  UPSUS PAJALE (Padi Jagung Kedelai)

-  Peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu Komoditas PAJALE

-  Pengembangan Komoditas Kentang

-  Pengembangan Komoditas Cabe

-  Pengembangan Komoditas Bawang Merah

-  Pengembangan Komoditas Bawang Daun

- Pengembangan Komoditas Kopi,Kakao,Tembakau dan Kelapa (gula kristal)

-  Pengembangan Komoditas Buah-Buahan

-  UPSUS SUWAB( Sapi Induk Wajib Bunting)

-  Pengembangan Domba Wonosobo

-  Pengembangan populasi sapi potong, sapi perah dan kambing

-  Pengembangan budidaya lele sistim bioflok

-  Pengembangan intensifikasi nila

-  Pengembangan intensifikasi ikan hias

-  Revitalisasi pasar ikan,BBI dan Unit Perbenihan Rakyat

- Pelatihan budidaya ikan lele, pelatihan pengolahan ikan, pelatihan budidaya ikan hias

-  Restocking di Perairan Umum

-  Revitalisasi sarana prasarana alat tangkap

Permasalahan bidang pertanian:

-       -  Penyempitan lahan/alih fungsi lahan

-       -  Kesulitan tenaga kerja pertanian

-       -  Pemanasan global

-       -  Perubahan iklim

-       -  Degradasi kesuburan lahan

-       -  Kekurangan air

-       -  Teknologi.